Punya musuh tapi jadi teman? Ya! itu pernah aku alamin saat aku duduk di kelas 2. Oh
iya kita belum kenalan, namaku Rasyid, aku duduk di kelas 4. Mau tahu nggak
ceritaku saat di kelas 2? Pasti mau kan? Ya sudahlah akan aku ceritakan.
Pada waktu itu aku sedang berjualan combro lalu
saat itu aku di jalan aku bertemu dengan Arga si pengganggu yang ada di
sekolah, dia langsung saja mendorongku, aku tidak bisa melawannya aku hanya bisa
menangis dan membiarkan combro daganganku jatuh. Aku menceritakan semuanya
kepada ibu sambil menangis. Di rumah aku berpikir mengapa Arga itu suka
mengganggu orang yang lemah termasuk aku.
Ya! Aku memang bukan keturunan orang kaya, ayahku adalah
petani sedang ibuku adalah ibu rumah tangga tapi aku juga ikut bekerja, aku
membantu ibuku berjualan combro. Tiap hari aku berjualan combro di sekeliling
kampung. Tapi masalahnya pada hari libur aku sering digangguin sama Arga.
Selanjutnya pada hari minggu (liburnya dua hari, sabtu
dan minggu).
Sekarang Si Arga nggak kelihatan, mungkin dia sakit?
Pikirku.
Hari berlalu sangat cepat, aku bangun pukul 04.30 WIB.
Aku mulai shalat subuh, sehabis shalat subuh aku mandi di sungai yang tak jauh
dari rumahku kira-kira jaraknya Cuma 20 meteran saja. Di sana ada
teman-temanku, ada Adi, Ifan dan teman-teman yang lain.
Habis mandi pagi aku langsung menyantap makananku. Aku
makan nasi, tempe, ikan dan telur rebus. Hmm.. masakan ibu memang super enak. Terus
aku langsung berangkat ke sekolah.
Ya biasa kalau di sekolah aku berjualan combro.
Daganganku laris manis sampai ke guru-guru, tapi sayangnya aku selalu diganggu
si Arga dan teman-temannya lagi. Tapi ada Adi mendukungku, aku hanya tersenyum.
Adi bilang “Hai Arga kamu ini beraninya kau mengganggu orang yang lemah, kenapa
enggak mengganggu orang seperti dirimu? Seenaknya saja ganggu orang yang lemah,
huh!” terus aku pergi bersama Adi.
Ternyata sesampai di kelas semua teman-temanku
mengomentari tentang Arga, Argapun ikut terkejut, dia tak sadar kalau dirinya
sudah keterlaluan. Arga mencari bu guru dan meminta teman-teman untuk
memaafkannya. Itulah ceritaku di masa lalu.
Musuh
Jadi Teman
Oleh
: Rausyan
PENCIL Project adalah proyek penulisan kreatif anak.
Cerpen, Novel, Diary dan Komik karya Anak yang akan diterbitkan menjadi buku.
Labels:
Fiksi,
Menulis,
PENCIL Project,
Penulis Cilik
Thanks for reading Musuh Jadi Teman | Karya : Rausyan. Please share...!
0 Comment for "Musuh Jadi Teman | Karya : Rausyan"